Relay
1. Pegertian Relay
Relay adalah sakelar yang membuka
dan menutupnya ( open dan closenya) dengan tenaga listrik melalui coil relay
yang terdapat di dalamnya.
Relay
adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di
sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang
dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam
ferromagnetis.
Kekuatan magnet yang terjadi pada batang
logam tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature/tuas
ke sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal
ini tergantung type dan kebutuhan.
Gambar
dari relay
Gambar
rangkaian dasar relay
2. Jenis-jenis relay
·
Electromagnetic Relays (EMRs)
Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan/ coil untuk menerima
sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang terhubung
pada armature/tuas yang diaktifkan/digerakkan oleh kumparan energi untuk
membuka atau menutup sirkuit listrik sebagai hasil dari proses relay tersebut.
·
Solid-state Relays (SSRs)
Solid-state Relays (SSRs) menggunakan output semikonduktor bukan lagi
kontak secara mekanik untuk membuka dan menutup sirkuit. Perangkat output
optik-digabungkan ke sumber cahaya LED di dalam relay. Relay dihidupkan dengan
energi LED ini, biasanya dengan tegangan DC power yang rendah.
Mengunakan mikroprosesor untuk mekanisme switching. Umum digunakan dalam
pemantauan sistem proteksi power/ daya.
3. Keuntungan menggunakan relay sebagai pelindung rangkaian
·
Mendeteksi kegagalan sistem, di saat hal
itu terjadi relay akan mengisolasi bagian yang terjadi kesalahan dari semua
sistem .
·
Mengurangi dampak kegagalan setelah hal
itu terjadi meminimalkan risiko kebakaran, bahaya bagi sistem tegangan tinggi
dan lainnya.
4.
Perbandingan penggunaan relay sebagai pengaman rangkaian/sirkuit dengan
fuse/ sekering.
·
Relay memiliki pengaturan yang berbeda dan dapat
diatur berdasarkan kebutuhan keamanan.
·
Relay dapat direset.
·
Sekering hanya memiliki satu karakteristik yang
spesifik untuk satu jenis.
·
Sekering tidak dapat direset tetapi diganti jika
mereka putus.
5. Fungsi dari relay
a. Remote
control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
b. Penguatan
daya : menguatkan arus atau tegangan
c. Contoh : starting
relay pada mesin mobil
d. Pengatur
logika kontrol suatu sistem
6. Prinsip kerja relay
Prinsip Kerja Relay Secara umum sama
dengan kontaktor magnet yaitu sama sama berdasarkan kemagnetan yang dihasilkan
oleh kumparan coil, jika kumparan coil tersebut diberi sumber listrik.
Berdasarkan sumber listrik yang masuk maka relay di bagi manjadi 2 macam yaitu
relay DC dan Relay AC
Besar tegangan DC yang
masuk pada coil relay bervariasi sesuai dengan ukuran yang tertera pada body
relay tersebut diantaranya Relay dengan tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48
Volt, Sedangan untuk Tegangan AC sebesar 220 Volt.
Untuk menjelaskan lebih
lanjut tentang Prinsip Kerja Relay ada baiknya kita amati konstruksi dari relay
pada gambar berikut. Relay maupun kontaktor magnet memiliki kumparan
(coil) yang apabila di aliri arus listrik DC maka besi sebagai inti dari
kumparan akan menjadi magnet, sehingga batang bergerak yang sama sama terbuat
dari besi akan di tarik sehingga lengket pada inti besi. Hal ini
mengakibatkan kontak NC ( Normaly close ) akan berubah menjadi kontak NO (
Normally Open )