Translate

Monday, November 24, 2014

MENGENAL KOMPONEN RELAY





Relay

1.      Pegertian Relay

Relay adalah sakelar yang membuka dan menutupnya ( open dan closenya) dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya.
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar  tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature/tuas ke sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan. 


Gambar dari relay


Gambar rangkaian dasar relay

2.      Jenis-jenis relay

·         Electromagnetic Relays (EMRs)
Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan/ coil untuk menerima sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang terhubung pada armature/tuas yang diaktifkan/digerakkan oleh kumparan energi untuk membuka atau menutup sirkuit listrik sebagai hasil dari proses relay tersebut.
·         Solid-state Relays (SSRs)
Solid-state Relays (SSRs) menggunakan output semikonduktor bukan lagi kontak secara mekanik untuk membuka dan menutup sirkuit. Perangkat output optik-digabungkan ke sumber cahaya LED di dalam relay. Relay dihidupkan dengan energi LED ini, biasanya dengan tegangan DC power yang rendah.
·         Pengertian, tujuan pemakaian, dan jenis relayMicroprocessor Based Relays




Mengunakan mikroprosesor untuk mekanisme switching. Umum digunakan dalam pemantauan sistem proteksi power/ daya.

3.      Keuntungan menggunakan relay sebagai pelindung rangkaian

·         Mendeteksi kegagalan sistem, di saat hal itu terjadi relay akan mengisolasi bagian yang terjadi kesalahan dari semua sistem .
·         Mengurangi dampak kegagalan setelah hal itu terjadi meminimalkan risiko kebakaran, bahaya bagi sistem tegangan tinggi dan lainnya.
4.      Perbandingan penggunaan relay sebagai pengaman rangkaian/sirkuit dengan fuse/ sekering.
·         Relay memiliki pengaturan yang berbeda dan dapat diatur berdasarkan kebutuhan keamanan.
·         Relay dapat direset.
·         Sekering hanya memiliki satu karakteristik yang spesifik untuk satu jenis.
·         Sekering tidak dapat direset tetapi diganti jika mereka putus.

5.      Fungsi dari relay

a.      Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
b.      Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan
c.      Contoh : starting relay pada mesin mobil
d.      Pengatur logika kontrol suatu sistem

6.      Prinsip kerja relay

Prinsip Kerja Relay Secara umum sama dengan kontaktor magnet yaitu sama sama berdasarkan kemagnetan yang dihasilkan oleh kumparan coil, jika kumparan coil tersebut diberi sumber listrik. Berdasarkan sumber listrik yang masuk maka relay di bagi manjadi 2 macam yaitu relay DC dan Relay AC
Besar tegangan DC yang masuk pada coil relay bervariasi sesuai dengan ukuran yang tertera pada body relay tersebut diantaranya Relay dengan tegangan 6 Volt 12 Volt, 24 Volt, 48 Volt, Sedangan untuk Tegangan AC sebesar 220 Volt.
Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang Prinsip Kerja Relay ada baiknya kita amati konstruksi dari relay pada gambar berikut.  Relay maupun kontaktor magnet memiliki kumparan (coil) yang apabila di aliri arus listrik DC maka besi sebagai inti dari kumparan akan menjadi magnet, sehingga batang bergerak yang sama sama terbuat dari besi akan di tarik sehingga lengket pada  inti besi. Hal ini mengakibatkan kontak NC ( Normaly close ) akan berubah menjadi kontak NO ( Normally Open )



No comments:

Post a Comment